Di
era modern seperti sekarang ini, teknologi memainkan peran yang begitu sentral
terhadap segala bentuk aktivitas yang kita lakukan. Contohnya gim Pokemon
Go yang belum lama ini menjadi sensasi di seluruh belahan dunia.
Meski
hanya sebuah gim berbasis augmented-reality yaitu penggabungan dunia
maya dua atau tiga dimensi dengan suatu lingkungan yang mana diproyeksikan
dalam kehidupan nyata, namun ternyata kepopulerannya telah menginspirasi
terjadinya perkembangan teknologi di sejumlah
sektor lain.
Salah
satunya adalah bidang kedokteran atau kesehatan. Melansir ABC News,
Minggu (11/9/2016), seorang ahli bedah otak di Mount Sinai Health System, New
York, Amerika Serikat bernama Joshua Bederson belum lama ini memperkenalkan
sebuah teknologi baru dengan analogi serupa dengan gim Pokemon Go.
“Teknologi
ini merupakan visualisasi 3D aneurysm pertama yang dapat membantu kita
para dokter untuk menyelamatkan nyawa orang melalui operasi pembedahan otak
yang lebih canggih,” ungkapnya.
Teknologi
tersebut diberi nama CaptiView dan memiliki sejumlah fungsi yang
diyakini akan memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dalam dunia medis,
khususnya untuk aktivitas seperti operasi atau pembedahan otak. Teknologi ini,
sama halnya seperti Pokemon Go, menyajikan gambaran peta atau map untuk sang
pengguna lebih mudah membedakan jalur yang satu dengan yang lainnya.
Intinya,
teknologi canggih ini dibuat untuk mempermudah, memperjelas dan juga
mengarahkan penggunanya agar tidak keluar jalur. Untuk gim Pokemon Go, map atau peta dibuat agar bisa
membantu mengarahkan pemainnya menuju jalur-jalur tertentu.
Untuk
teknologi CaptiView, para dokter dan juga ahli bedah dipermudah upaya
tindakan operasinya dengan cara ditunjukkan jalur-jalur saraf yang ada dalam
otak manusia atau pasien yang hendak dioperasi.
“Analogi
ini juga mirip dengan GPS yang ada di mobil. Teknologi tersebut memberitahu
tepatnya di mana saraf tertentu dan membedakannya dengan yang lain. Otak
manusia begitu kompleks dan teknologi ini telah memberikan kita solusi agar
lebih mudah dan senantiasa aman menjalankan suatu tindakan yang sangat
berbahaya bagi keselamatan nyawa manusia,” tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar